Semua tentang Mount Everest
Posted by kisah misteri on February 3rd, 2011
Mount Everest selalu menarik untuk dilihat. Baik dari sisi sebagai
gunung tertinggi di dunia maupun dari sisi spiritual. Lebih lanjut
mengenai mount everest simak artikel berikut:
Dunia punya banyak fenoma alam. Ada air terjun Niagara, pegunungan es
Alpen, wilayah bersalju Eskimo, dan tentu saja Mount Everest yang
berada di pegunungan Himalaya.
Yang utama diingat orang, tentu, Everest adalah gunung tertinggi di
jagat raya. Tingginya mencapai 8.850 meter di atas permukaan laut. Mari
kita bandingkan dengan Gunung Sibayak yang terletak di dataran tinggi
Karo dengan ketinggian 2.094. Artinya puncak Everest 4 kali lebih tinggi
dari Gunung Sibayak.

Demikian tingginya puncak Everest ini sampai yang berpendapat jika
everest dimasukkan ke dalam palung laut terdalam di dunia sekalipun,
puncaknya masih bisa terlihat.
Letak Everest tak lazim, berada di tiga wilayah berbeda: Nepal dan
Tibet. Puncak Everest, karena letaknya itu, menandai perbatasan Nepal
dan Tibet. Orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau ‘dahi langit’. Orang
Tibet menjulukinya Chomolangma atau ‘Bunda Semesta’ yang diambil dari
nama China Zhunulangma Feng.
Konon gunung ini tercipta jutaan tahun lalu akibat terjadinya
tabrakan dahsyat antara lempengan India dan Asia. Dalam proses
perjalanannya gunung ini menjadi gunung tertinggi dan bersuhu sangat
dingin dengan titik dingin di bawah 0 derajat celcius. Saking dinginnya,
tidak satu hewan dan tumbuhan pun yang bisa bertahan hidup. Ribuan
tahun lamanya di peta dunia gunung ini belum diberi nama.
Everest ditemukan oleh Sir George Everest pada 1841. Surveyor asal
Inggris itulah yang pertama menemukan lokasi Everest. Nama Everest
sendiri digagas Sir Andrew Waugh, penerusnya.
Sementara orang pertama yang menyatakan Everest sebagai gunung tertinggi
di dunia adalah Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika asal
Bengal. Ia melakukannya lewat perhitungan trigonometrik pada 1852 dengan
menggunakan teodolit di India dari jarak 150 mil.
Ketika pertama kali diukur pada 1856, Mount Everest tercatat setinggi
8.839 meter di atas permukaan laut. Lalu, direvisi lagi menjadi 8.840
meter atau 29.002 kaki. Tambahan 0,6 meter atau 2 kaki itu menunjukkan,
di masa itu ketinggian yang tepat akan dianggap sebagai perkiraan yang
dibulatkan. Sementara perkiraan umum yang digunakan saat ini diperoleh
melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS). Gunung Himalaya, misalnya,
masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan
itu.
Pencapaian Puncak Tertinggi di Dunia
Pertengahan abad 19 cerita tentang puncak tertinggi di dunia telah
tersiar ditelinga masyarakat dunia. Pendaki gunung berkaliber dunia
sangat tertantang untuk menaklukkan ketinggi gunung ini.
Upaya ekspedisi ke Everest sendiri telah dimulai sejak tahun 1893 oleh
Inggris, namun tidak pernah menuai keberhasilan, ini dikarenakan oleh
pihak Tibet dan Nepal tidak memberikan izin. Baru di tahun 1920 akhirnya
Inggris berhasil memperoleh izin dari pemerintah Tibet untuk melakukan
ekspedisi.
Tahun 1921 di bulan Maret, ekspedisi ke Everest pertama kali
dilakukan oleh Inggris. Ini merupakan ekspedisi pertama di dunia dalam
usaha mencapai puncak Everest. Ekspedisi yang dipimpin George Mallory
bertujuan untuk mengeksplorasi jalur pendakian mencapai puncak Everest.
Dalam jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1921 itu setidaknya ada 10
ekspedisi yang telah dilakukan. Namun ke-10 eksepedisi ini berakhir
dengan kegagalan bahkan telah merenggut nyawa para pendaki.
Bahkan di antara pendaki yang tewas itu adalah George Mallory dan
Irvine. Mereka ketika itu tergabung dalam ekspedisi ke-3 Inggris pada
tahun 1924. 8 Juni 1924 kabar tentang kehilangan Mallory dan Irvin
tercuat. Baru di tahun 1933 kapak es Irvine ditemukan pada ketinggian
8.230 meter. Dan 73 tahun setelah hilang (tahun 1999) giliran jasad
Malorry ditemukan secara utuh bersama kaca mata salju, altimeter dan
pisau lipat.
Setelah ekspedisi Inggris yang ke-3 itu gagal, daerah Tibet dan Nepal ditutup untuk orang asing.
Siapa penakluk pertama puncak Everest?
Tahun 1952 kabar mengenai Everest kembali tersiar, lewat tim Ekspedisi
Swiss yang ingin mencapai titik tertinggi. Ekspedisi ini berakhir dengan
kegagalan dan hanya berhasil mengantarkan dua orang dalam timnya yaitu
Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay mencapai ketinggian 8.550 meter.
Setelah kegagalan itu Swiss, Inggris kembali menyiapkan tim untuk
ekspedisi di tahun berikutnya. Tim Inggris yang dibentuk kali ini
dipimpin oleh seorang colonel John Hunt yang beranggotakan 10 pendaki
dan seorang dokter. Ekspedisi yang dilakukan Inggris, ini merupakan yang
ke-11 dalam usaha pencapaian puncak Everest.
Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay masuk dalam kelompok itu. Dalam
perjalanan ini, cuaca buruk terus membayanginya, badai salju yang
berlangsung sehari-semalam tak juga reda akibatnya 4 pengangkut beban
mengundurkan diri karena buta salju.
Di tengah situasi buruk itu, Hillary dan Tenzing mencoba memberanikan
diri untuk melanjutkan pendakian. Semangat itu terbayar tuntas.
Keduanya berhasil mencapai puncak Everest. Sejarah kemudian mencatat
Hillary dan Tenzing adalah orang pertama yang berhasil menaklukkan
Everest pada 29 Mei 1953 atau 55 tahun lalu.
Yang perlu dicatat, sejak Everest telah disentuh oleh manusia melalui
ekspedisi yang diawali pada tahun 1921, Everest telah menewaskan 130
orang hingga tahun 1996.
Orang tahu bahwa untuk berdiri di puncak Everest tidaklah mudah
karena butuh biaya yang mahal, pengalaman mendaki, keberanian dan
sebagian orang mengatakan bahwa orang-orang yang melampiaskan
keinginannya berjalan menuju Everes adalah orang yang tidak berpikir
sehat.
Sebagian orang tahu tentang hal itu, namun sebuah kenyataan yang
sulit untuk di mengerti dalam jiwa para petualang tentang mengapa mereka
melakukan kegilaan itu. Mallory jika menjawab pertanyaan ini akan
menjawabnya: “Karena gunung itu ada di sana”.