aksine arek" koplo

Mencoba mencari dinginnya angtin di kota malang.... preeet

Coban Pelangi in Mount Bromo -___-

Salah satu tempat pariwisata yang cukup terkenal ini melihatkan adanya pelangi akibat air terjun.

Salah satu foto perjuangan Diklat PA

Foto ini adalah foto dimana saya dan teman - teman saya melakukan diklat GMC angkatan 22.

Foto tentang teman sekelas saya di SMKN 4 Malang

Foto bersama saat terjadinya angin besar

Salah satu foto perjuangan Diklat PA

Foto ini adalah foto dimana saya dan teman - teman saya melakukan diklat GMC angkatan 22.

Kamis, 12 April 2012

CHORD SO FAR AWAY

CHORD SO FAR AWAY 
 
 
 
Em
Never feared for anything. Never shamed but never free 
  G                  D                 Bm          C
A life that healed a broken heart with all that it could
Em
Lived a life so endlessly. Saw beyond what others see
  G                  D                 Bm         C
I tried to heal your broken heart with all that I could


(Use barre chords with root on A string for this part)
C              D
Will you stay? Will you stay away forever?


Em                        G
How do I live without the ones I love?
Am                                C        D(fill)
Time still turns the pages of the book its burned
Em                    G
Place and time always on my mind
  Am                                 C     D(fill)
I have so much to say but you're so far away


Em
Plans of what our futures hold. Foolish lies of growing old
   G                 D           Bm          C
It seems we're so invincible The truth is so cold
Em
A final song, a last request. A perfect chapter laid to rest
G              D             Bm          C
Now and then I try to find a place in my mind


(Use barre chords with root on A string for this part)
      C             D
Where you can stay. You can stay awake forever

[ Tab from: http://www.guitaretab.com/a/avenged-sevenfold/247189.html ]
Em                        G
How do I live without the ones I love?
Am                                C        D(fill)
Time still turns the pages of the book its burned
Em                    G
Place and time always on my mind
  Am                                 C     D(fill)
I have so much to say but you're so far away


E                C
Sleep tight, I'm not afraid
    Am                    C
The ones that we love are here with me
E          C
Lay away a place for me
         D                           C           D
Cause as soon as I'm done I'll be on my way.. To live eternally 


(instrumental section) Em, C, Am, C... Em, C, D, C, D..


Em                        G
How do I live without the ones I love?
C                                 C        D
Time still turns the pages of the book its burned
Em                    G
Place and time always on my mind
        C                                   C       D
And the light you left remains, but it's so hard to stay.
       C                                 C     D
When i have so much to say and you're so far away.


(instrumental section1) -Fingerpicked 12 string- 
Em, D, C, Bm,.. Em, D, C, Em/B

(instrumental section2) Em, D, C, Bm,.. 
Em, D, C, C..(x2) Em, D, C, C..
 

Em         D         
I love you. You were ready
C             Bm             Em, D, C, C
The pain is strong enough despite
Em               D
But I'll see you. When He lets me
C             Bm                  Em, D, C, C
Your pain is gone, your hands are tied


Em, D, C     Em,   D,             C
So far away. And I need you to know 
Em, D, C     Em,   D,                      C
So far away. And I need you to need you to know 

Pegunungan Jayawijaya

Pegunungan Jayawijaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Sebelum penyatuan Papua Barat ke Indonesia, pegunungan ini dikenal dengan nama Pengunungan Orange. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Pegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi. Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.

Sejarah terbentuknya Pegunungan Jayawijaya

Menurut teori geologi, awalnya dunia hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia. Benua Eurasia pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.
Pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akibat proses pengangkatan yang terus-menerus, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut
yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.

 

Puncak-puncak Jayawijaya

Semua tentang Mount Everest

Semua tentang Mount Everest


Mount Everest selalu menarik untuk dilihat. Baik dari sisi sebagai gunung tertinggi di dunia maupun dari sisi spiritual. Lebih lanjut mengenai mount everest simak artikel berikut:
Dunia punya banyak fenoma alam. Ada air terjun Niagara, pegunungan es Alpen, wilayah bersalju Eskimo, dan tentu saja Mount Everest yang berada di pegunungan Himalaya.
Yang utama diingat orang, tentu, Everest adalah gunung tertinggi di jagat raya. Tingginya mencapai 8.850 meter di atas permukaan laut. Mari kita bandingkan dengan Gunung Sibayak yang terletak di dataran tinggi Karo dengan ketinggian 2.094. Artinya puncak Everest 4 kali lebih tinggi dari Gunung Sibayak.
mount everest
Demikian tingginya puncak Everest ini sampai yang berpendapat jika everest dimasukkan ke dalam palung laut terdalam di dunia sekalipun, puncaknya masih bisa terlihat.
Letak Everest tak lazim, berada di tiga wilayah berbeda: Nepal dan Tibet. Puncak Everest, karena letaknya itu, menandai perbatasan Nepal dan Tibet. Orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau ‘dahi langit’. Orang Tibet menjulukinya Chomolangma atau ‘Bunda Semesta’ yang diambil dari nama China Zhunulangma Feng.
Konon gunung ini tercipta jutaan tahun lalu akibat terjadinya tabrakan dahsyat antara lempengan India dan Asia. Dalam proses perjalanannya gunung ini menjadi gunung tertinggi dan bersuhu sangat dingin dengan titik dingin di bawah 0 derajat celcius. Saking dinginnya, tidak satu hewan dan tumbuhan pun yang bisa bertahan hidup. Ribuan tahun lamanya di peta dunia gunung ini belum diberi nama.
Everest ditemukan oleh Sir George Everest pada 1841. Surveyor asal Inggris itulah yang pertama menemukan lokasi Everest. Nama Everest sendiri digagas Sir Andrew Waugh, penerusnya.
Sementara orang pertama yang menyatakan Everest sebagai gunung tertinggi di dunia adalah Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika asal Bengal. Ia melakukannya lewat perhitungan trigonometrik pada 1852 dengan menggunakan teodolit di India dari jarak 150 mil.
Ketika pertama kali diukur pada 1856, Mount Everest tercatat setinggi 8.839 meter di atas permukaan laut. Lalu, direvisi lagi menjadi 8.840 meter atau 29.002 kaki. Tambahan 0,6 meter atau 2 kaki itu menunjukkan, di masa itu ketinggian yang tepat akan dianggap sebagai perkiraan yang dibulatkan. Sementara perkiraan umum yang digunakan saat ini diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS). Gunung Himalaya, misalnya, masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan itu.
Pencapaian Puncak Tertinggi di Dunia
Pertengahan abad 19 cerita tentang puncak tertinggi di dunia telah tersiar ditelinga masyarakat dunia. Pendaki gunung berkaliber dunia sangat tertantang untuk menaklukkan ketinggi gunung ini.
Upaya ekspedisi ke Everest sendiri telah dimulai sejak tahun 1893 oleh Inggris, namun tidak pernah menuai keberhasilan, ini dikarenakan oleh pihak Tibet dan Nepal tidak memberikan izin. Baru di tahun 1920 akhirnya Inggris berhasil memperoleh izin dari pemerintah Tibet untuk melakukan ekspedisi.
Tahun 1921 di bulan Maret, ekspedisi ke Everest pertama kali dilakukan oleh Inggris. Ini merupakan ekspedisi pertama di dunia dalam usaha mencapai puncak Everest. Ekspedisi yang dipimpin George Mallory bertujuan untuk mengeksplorasi jalur pendakian mencapai puncak Everest.
Dalam jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1921 itu setidaknya ada 10 ekspedisi yang telah dilakukan. Namun ke-10 eksepedisi ini berakhir dengan kegagalan bahkan telah merenggut nyawa para pendaki.
Bahkan di antara pendaki yang tewas itu adalah George Mallory dan Irvine. Mereka ketika itu tergabung dalam ekspedisi ke-3 Inggris pada tahun 1924. 8 Juni 1924 kabar tentang kehilangan Mallory dan Irvin tercuat. Baru di tahun 1933 kapak es Irvine ditemukan pada ketinggian 8.230 meter. Dan 73 tahun setelah hilang (tahun 1999) giliran jasad Malorry ditemukan secara utuh bersama kaca mata salju, altimeter dan pisau lipat.
Setelah ekspedisi Inggris yang ke-3 itu gagal, daerah Tibet dan Nepal ditutup untuk orang asing.
Siapa penakluk pertama puncak Everest?
Tahun 1952 kabar mengenai Everest kembali tersiar, lewat tim Ekspedisi Swiss yang ingin mencapai titik tertinggi. Ekspedisi ini berakhir dengan kegagalan dan hanya berhasil mengantarkan dua orang dalam timnya yaitu Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay mencapai ketinggian 8.550 meter.
Setelah kegagalan itu Swiss, Inggris kembali menyiapkan tim untuk ekspedisi di tahun berikutnya. Tim Inggris yang dibentuk kali ini dipimpin oleh seorang colonel John Hunt yang beranggotakan 10 pendaki dan seorang dokter. Ekspedisi yang dilakukan Inggris, ini merupakan yang ke-11 dalam usaha pencapaian puncak Everest.
Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay masuk dalam kelompok itu. Dalam perjalanan ini, cuaca buruk terus membayanginya, badai salju yang berlangsung sehari-semalam tak juga reda akibatnya 4 pengangkut beban mengundurkan diri karena buta salju.
Di tengah situasi buruk itu, Hillary dan Tenzing mencoba memberanikan diri untuk melanjutkan pendakian. Semangat itu terbayar tuntas. Keduanya berhasil mencapai puncak Everest. Sejarah kemudian mencatat Hillary dan Tenzing adalah orang pertama yang berhasil menaklukkan Everest pada 29 Mei 1953 atau 55 tahun lalu.
Yang perlu dicatat, sejak Everest telah disentuh oleh manusia melalui ekspedisi yang diawali pada tahun 1921, Everest telah menewaskan 130 orang hingga tahun 1996.
Orang tahu bahwa untuk berdiri di puncak Everest tidaklah mudah karena butuh biaya yang mahal, pengalaman mendaki, keberanian dan sebagian orang mengatakan bahwa orang-orang yang melampiaskan keinginannya berjalan menuju Everes adalah orang yang tidak berpikir sehat.
Sebagian orang tahu tentang hal itu, namun sebuah kenyataan yang sulit untuk di mengerti dalam jiwa para petualang tentang mengapa mereka melakukan kegilaan itu. Mallory jika menjawab pertanyaan ini akan menjawabnya: “Karena gunung itu ada di sana”.

EKSPEDISI MODANGAN - NLIYEP 25-27 DESEMBER 2011 (DIKLAT GMC '22)

EKSPEDISI MODANGAN - NLIYEP 25-27 DESEMBER 2011 (DIKLAT GMC '22)

oleh Nurul Fadilah pada 6 Januari 2012 pukul 14:44 ·
HARI KE-1
  • Pukul 06.00 kita berkumpul di sekolah, menyandang tas carrier yang berisikan segala macam barang yang diperlukan, mulai dari makanan, pakaian, dan peralatan lainnya. kemudian, pengecekan barang dilakukan.
  • Pukul 07.30 kita berangkat, naik truk. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 5 jam untuk sampai di Modangan. Perjalanan terhitung lama dikarenakan sempat salah jalan.
  • Pukul 12.00 kita sampai di Modangan. Perjalan kita lanjutkan dengan berjalan kaki melewati jalan berbatu (makadam), dan setapak. Sambil berjalan, kita diharuskan mengambili sampah-sampah yang di temui di sepanjang perjalanan. Di tengah perjalanan, kita memakai "masker" dari lumpur yang ada di jalan. Jadi, lumpur itu kita ratakan ke seluruh wajah. Setelah itu kita lanjutkan berjalan
  • Pukul 13.15 kita sampai di Pantai Modangan. kita sempatkan untuk makan siang disana. Setelah makan, kita berpindah tempat.
  • Pukul 14.40 kita mulai membangun tenda dan bifak.
  • Pukul 15.10 upaca pembukaan di mulai.
  • Pukul 15.30 mandi dan sedikit istirahat.
  • Pukul 15.45 kita di kumpulkan dan diberi sedikit materi tentang survival, dan cara menyimpan api menggunakan sabut kelapa. Lalu kita diberi tugas untuk membuat suatu permainan dan juga yel-yel kelompok yang akan di tampilkan pukul 19.00. Kita mulai berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Selesai berdiskusi, kita menyiapkan makan malam. 
  • Pukul 19.00 kita berkumpul dan menampilkan hasil diskusi kita sore tadi. setelah itu kita sharing tentang perjalanan besok.
  • Pukul 21.00 kita dipersilahkan untuk beristirahat. Karena perjalanan besok membutuhkan tenaga yang fit.

HARI KE-2
  • Pukul 05.00 kita bangun, dan bergegas membersihkan diri. Setelah itu kita sarapan dan langsung merobohkan tenda dan bivak. Lalu kita lakukan packing.
  • Pukul 07.30 kita olahraga pagi hanya untuk sekedar pemanasan.
  • Pukul 08.00 kita mengambil beberapa foto bersama sebelum kita berjalan melanjutkan perjalanan.
  • Pukul 09.00 kita langsung melanjutkan perjalanan. Pejalanan hari ini memang sangat berat. Kita menaik-turuni bukit, melangkahi sungai dan sesekali harus melewati pinggiran tebing. Dan akibatnya ada beberapa peserta yang sakit bahkan pingsan.
  • Pukul 14.00 Kita sempatkan istirahat beberapa menit di tengah perjalanan. Tepatnya di Pantai Bandung. Kita makan siang disana. Dan kita sempatkan untuk bersantai dan bermain sejenak. Keindahan suasana pantainya sangat berpengaruh untuk membangkitkan kembali semangat para peserta.
  • Pukul 16.00 kita lanjutkan perjalanan. Saat ini perjalanan tidak terlalu banyak memakan waktu. Medan yang dilalui tidak sepanjang sebelumnya. Jalannya pun cukup mudah untuk dilewati. Sayangnya cuaca kurang mendukung. Ditengah perjalanan, hujan turun. Mengakibatkan medan yang lalui menjadi licin. Namun keadaan seperti itu tidak menghentikan kami.
  • Pukul 18.00 kita sampai di Pantai Jonggring, dan kita putuskan untuk nge-camp disana. Disini, kami tidak membangun tenda dan bivak. Dikarenakan hujan yang belum juga reda, kami memanfaatkan sebuah pondok yang lumayan besar, Dan kami semua beristirahat disana. Makan malam juga kami lakukan saat itu. Kebersamaan yang ada sangat terasa. Kami melepas lelah bersama, bercanda, dan menghibur diri sebisanya. Sampai akhirnya kami terlelap di tengah rintikan hujan dan dinginnya malam.
HARI KE-3
  • Pukul 05.30 Kami baru sanggup membuka mata sepenuhnya (sebelumnya kami sudah bangun, namun karena cuaca masih hujan kami lanjutkan tidur lagi). Lalu kami mandi dan sarapan.
  • Pukul 09.00 kami packing dan melanjutkan perjalanan.
  • Sebelumnya,,perjalanan lancar-lancar saja. Kami melewati petakan sawah dan bukit. Sampai akhirnya kita sampai di suatu pantai. Rencananya, kita akan melewati pinggiran pantai ini dan menyebrangi aliran payau nya. Namun keadaan pantai saat itu sedang pasang dan tidak memungkinkan untuk dilewati. Akhirnya kita putuskan untuk menunggu.(beberapa jam kemudian) Tak sabar lagi kami menunggu, akhirnya beberapa orang memutuskan untuk mencari jalan lain dan yang lainnya menunggu. Setelah sekitar 1 jam menunggu, akhirnya berhasil ditemukan jalan lain. Namun medannya sangat sulit. Pertama, kita berjalan di pinggiran batu karang. Lalu melewati jalan menurun dan licin, untuk melewatinya kita harus berpegangan pada tali webbing yang sudah dipasang.
  • Setelah melewati jalan yang cukup membahayakan tadi, kami harus menyebrangi semacam aliran sungai yang arusnnya langsung menuju ke laut. Setelahnya, jalan kembali normal.
  • Pukul 14.00 kami sudah sampai di Pantai Pasir Panjang-Ngliyep. Sebelum mencapai tempat akhir, kami berjalan menyusuri hamparan pasir putih nan bersih, ditemani dengan teriknya matahari.
  • Pukul 14.30 kami sudah benar-benar sampai di tempat tujuan kami, Pantai Ngliyep. Kami melepas lelah disana. Bermain air, beristirahat sejenak, makan, dan mandi.
  • Pukul 15.30 kami laksanakan upacara penutupan.
  • Pukul 16.00 kami pulang.
SEBUAH PERJALANAN YANG TAKKAN TERLUPAKAN....^^

........THE END..........